Hadirin…
Mari kita menundukkan hati kita
Alloh maha dekat
dan Dia bersamamu dimanapun engkau berada
Marilah kita kenang hadirin
Hamba Allah yang menjadi jalan
Kita lahir ada di dunia ini
Kenanglah dulu sembilan bulan kita di rahim ibu
Ibu bahagia walaupun mual muntah
Berjalan berat, berbaring sulit
Menjelang kita lahir ke dunia
Kenanglah bagaimana ibu meregang seperti sudut antara hidup dan mati
Bersimbah air mata
Bersimbah darah
Berkuah keringat
Itulah saat kita terlahir ke dunia
Tapi sesakit apapun
Melihat kita lahir selamat
Dipeluk diciumi didekap
Ayah membanting tulang sekuat tenaga agar kita jadi bayi yang sehat
Kenanglah dulu waktu kita bayi
Berbaring tiada daya
Siang malam ditunggu dan dijaga
Tidak rela orang tua kita satupun yang menyentuh kita
Ibu sedang enak makan tidak pernah jijik untuk membersihkan kotoran kita
Kalau kita sakit, apa saja dilakukan
Agar kita kembali sehat
Bahkan menukar nyawa sekalipun
Kenanglah waktu kita akan sekolah
Ayah membanting tulang
Pinjam uang kesana sini
Agar kita punya sepatu
Agar kita punya tas
Agar kita tidak dihina oleh anak-anak yang lain
Agar kita punya masa depan yang lebih baik
Hari berganti tahun
Kian lama ibu bapak kita kian sepuh
Akan ada saatnya kita berpisah
Bila saat perpisahan tiba dengan orangtua
Bila malaikat maut sudah menjemput
Bila orangtua kita sudah terbaring
Menjadi jenazah
Bila matanya sudah terpejam
Kita tidak akan lagi mendengarkan nasehatnya, sapaannya, gurauannya
Bila orangtua kita sudah dibungkus kain kafan
Kita tidak bisa lagi memijat kakinya
Mencium tangannya
Atau membawakan oleh-oleh
Yang tidak seberapa keinginannya
Kenanglah waktu orangtua kita diusung
Menuju pekuburan
Itulah saat terakhir kita melihat jasadnya dirumah
Kenanglah ketika orangtua kita masuk liang lahat
Tanah menimbunnya
Tinggal nisan yang bisa kita raba
Yaa Allah
pulang ke rumah kamarnya sudah kosong
Hanya tinggal foto yang tergantung
Dan yang tersisa adalah penyesalan kita
Mengapa ketika orangtua ada
Begitu kikir kita membahagiakannya
Kikir untuk menyapanya dengan hangat
Kikir untuk menyenangkannya
Padahal berbakti kepada orangtua adalah gerbang kepada surga.
Doha, 2 November 2015
Follow Us @JelajahQatar